CERITA SEKS TERBARU

Kost Gratis Dengan Tarif Ngewe

Written By Jessica Claurensia on Minggu, 05 Juli 2020 | Juli 05, 2020

Agen Bola Terpercaya - Saya akan bercerita tentang cerita sex dari pengalaman Pribadi saya, Sebut saja nama saya Anwar, usiaku saat ini 27 tahun dan saya tinggal di Bandung.

Di usiaku yang yang masih tergolong muda saya sudah memiliki kos-kosanan 8 kamar, dan bisa dibilang kos-kosan ini kos-kosan elit.

Kenapa saya berkata begitu, karena harga perkamar di kos-kosan ku itu harga sewa perbulannya rata-rata 1,5- 2,5 juta, itu semua tergantung fasilitas tambahannya.

Kos-kosan saya ini bisa mencapai harga segitu karena letaknya memang strategis , kosan milik saya ini terletak di jalan Dago dekat dengan pusat tongkrongan, kuliner maupun Factory Outlet.

Selain memiliki fasilitas dan interior yang mewah, fasilitas setiap kamar kosan saya adalah sebagai sebagai berikut ; AC, TV LED, Water heater, ruang tamu bersofa, dapur dan kamar mandi dalam.

Kebanyakan yang mengisi kamar kosan saya adalah mahasiswi yang orang tuanya memiliki harta yang berlimpah.

Biasanya kosan ku di isi oleh anak-anak pengusaha, atau pejabat, kebetulan kosan ku ini dikhususkan untuk wanita.

Karena yang mengisi adalah cewek, maka kosan saya ini terkenal dikalangan para mahasiswa yang kuliah di Bandung.

Inilah awal mula kisah mesum saya, pada suatu sore datanglah seorang wanita yang bertubuh tinggi, kulit putih khas orang Indonesia, buah dada sedang dan berparas cantik menggoda.

Saat itu gadis tersebut menghampiri saya dan memperkenalkan diri dengan nama Umi.

Setelah memperkenalkan diri ternyata dia hendak menyewa salah satu kamar kos saya yang kebetulan saat itu memang ada yang kosong.

Kemudian saya pun mengajak Umi ke dalam dan melihat salah satu kamar yang memang baru saja habis sewanya dan tidak diperpanjang.

Beberapa menit Umi melihat suasana kamar dengan seksama, saat itu dia melihat mulai dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan terakhir dia melihat kamar tidur yang cukup luas dan mewah.

Saat itu Ekspresi wajah Umi cukup puas dengan keadaan kamar kos saya.

Dari situ kami-pun mulai negosiasi tentang harga kamar,

“Bagaimana Mbak, apakah cocok dengan kamarnya ?”, tanyaku.

“Cocok banget Mas, kamarnya gede, fasilitas oke dan bersih lagi, memangnya berapa perbulan Mas?”, tanya Umi pada saya.

Saat itu saya langsung menjawab pertanyaan yang memang saya harapkan dari tadi,

“1,6 jt perbulan-nya Mbak”, jawabku.

Umi kaget mendengar harga yang aku tawarkan,

“Wahhh, mahal banget Mas, nggak bisa kurang apa nih Mas ? Aku udah cocok banget nih sama kamarnya?”, ucap Umi memohon.

Karena saat itu nampaknya dia sangat ingin tinggal disana saya pun menahan harga, karena bisnis adalah bisnis.

Bisnis itu memang tanpa belas kasihan dan tanpa toleransi.

Lalu aku pun menjawab,“Maaf sebelumnya Mbak, harga pas dan tidak bisa kurang”, ucapku menegaskan.

“Masa nggak bisa sih Mas, Sini aku mau ngomong sama yang punya kosan ini, Barang kali aja nanti bisa kurang ?”, ucapnya kepadaku.

Saat itu aku hanya tersenyum mendengar perkataan Umi.

Dia tidak tahu kalau yang punya kosan ini punya saya, mungkin saat itu dia menyangka saya hanya pembantu yang mengurus kosan ini.

Lalu saya menegaskan kepada Umi,“Maaf ya Mbak, yang punya kosan itu saya”, jawabku dengan sedikit senyuman.

“ Upzzz… Maaf ya Mas saya kira Mas anak yang punya kosan ini, habis Mas imut sih kayak anak kecil mukanya, hhe… ”, ucap Umi mengelak dengan raut muka sedikit malu.

Saat itu aku menawarkan dengan penawaran yang sangat extreme dan berani kepada Umi,

“Gini aja deh Mbak, saya kasih Mbak 3 bulan gratis tinggal disini asal kamu mau tidur sama aku”, ucapku tegas penuh spekulasi. - Berita Bola Terupdate

Gila nggak tuh, dengan spontan aku mengeluarkan penawaran tersebut, karena memang dari awal saya melihat Umi, saya sudah tergoda dengan badannya yang langsing, gerak geriknya yang sensual gaya bicaranya yang manja, dan yang paling utama sih sebenernya aku lagi pengen ngewek.

Saat itu Umi terlihat kaget sekali mendengar penawaranku.

Saat itu dia terdiam sejenak dan menatapku penuh dengan tanda tanya serius atau tidak tawaran saya tersebut.

Namun pada akhirnya dia-pun menjawab,

“Oke!! saya terima tawaran kamu Mas”, Umi menjawab dengan lantangnya.

Sekarang giliran saya yang kaget mendengar jawaban dari Umi.

Seketika dadaku terasa sesak karena khayalanku yang sejak tadi ada dipikiranku akan menjadi kenyataan.

Saya tadi berfantasi bila saja aku bisa melihat dan menikmati bentuk tubuh Umi yang langsing tanpa busana sama sekali.

Seketika jantungku berdegup keras, dan adik kejantananku senat-senut dibuatnya.

Seakan Kejantananku ini minta dibelai oleh Umi.

Setelah Umi menjawab dengan entengnya, aku menghampirinya, tanpa basa-basi langsung aku cium bibirnya yang tipis terbalut lipglos menambah keseksian dalam berbicara.

Tanpa ragu aku mencium bibirnya, sebaliknya Umi pun mulai menyambut ciumanku tanpa ada kekakuan layaknya pasangan yang sudah lama berhubungan.

Saat itu kami berciuman saling merangsang, sesekali aku mendengar desahan halus Umi saat aku meremas buah dada-nya yang kencang dan kenyal itu,

“Sssss… Aghhhh…. ”, desah Umi ketika saya meremas lembut buah dada-nya.

Kemudian tanpa ragu dan membuang waktu, aku mulai melucuti satu persatu baju yang menempel di tubuh Umi, demikian sebaliknya, dan kini kami berdua hanya memakai celana dalam saja.

Sesuai dugaanku, buah dada Umi mengelayut indah ditubuhnya, tidak besar dan tidak kecil bentuknya sehingga apabila dilihat secara telanjang pas sekali dengan postur tubuhnya.

Aku mulai menjilati buah dada Umi sesekali aku sedot dengan perlahan, desahan Umi pun keluar dari bibirnya yang indah itu.

Hal itu membuat saya semakin bernafsu untuk terus memainkan lidah ini diatas buah dada-nya yang kencang itu.

Setelah aku bosan menjilati susu Umi, aku mulai menciumi perut Umi terus dan terus hingga berhenti di selangkangan yang masih tertutup celana dalam seksi. - Agen Sabung Ayam

Eeummm… baunya khas, aku pelorotkan celana Umi yang sudah agak lembab.

Saat itu entah kenapa aku terdiam ketika melihat Vagina Umi yang tidak tertutupi bulu satu pun itu, nampaknya dia mencukur habis bulu Vagina-nya sehingga terlihat indah bentuknya.

Umi tersenyum ketika aku melihat yang heran karena melihat Vagina-nya yang mulus tanpa bulu sedikitpun, lalu,

“Jilatin dong…”, pinta Umi dengan mesra.

Saat itu saya menuruti permintaanya.

Saya memulai menjilat dari bawah sampai keatas selangkangan dan hingga berhenti di Vagina-nya.

Sampai akhirnya saya pun menjilati Vagina-nya, sembari menjilat, aku melihat ekspresi Umi yang sedang aku jilati dia Vagina-nya.

Saat itu dia mendesah, memejamkan mata dan gelonjotan tidak karuan.

Dan dia juga menggigit bibir bawahnya dan sembari kedua tangannya meremas sprei kasur seperti orang yang sedang menahan sesuatu.

Erangannya semakin memburu seiring jilatan saya yang makin liar,

“ Eghhh… Oughhh… Ssss.. Aghhhhhh… ”, desah Umi mengerang keenakan.

Disatu titik dia melepaskan nafasnya dalam dalam, tak lama kemudian keluarlah cairan putih dari lubang Vagina-nya yang berbau khas, hal itu semakin membuat saya semakin nafsu saja.

Kemudian Umi menarikku keatas kasur dan mulai menjilati kepala kejantananku, rasanya saat itu kepala Penisku seperti kesemutan, beuhhh… enak-enak geli gimana gitu.

Sesekali Umi menyedot semua batang kejantananku kedalam mulut-nya.

Umi melakukannya berulang dan berulang, hal itu membuatku merasakan nikmat yang luar biasa.

Sungguh permainan oral sex Umi profesional sekali layaknya pemain film bokep yang sering aku tonton.

Setelah Umi puas memainkan kejantananku yang, aku bangun dan mulai mempersiapkan kejantananku untuk lepas landas.

Nampaknya kejantananku dari tadi ingin sekali segera merasakan kehangatan Vagina Umi yang putih mulus dan tanpa satu bulu pun.

Aku mengelus elus kakinya yang panjang sambil menggesek gesekan kejantananku dimulut vagina Umi.

Tak lama kemudian tangan halus Umi menggiring kejantananku keliang Vagina-nya.

Kepala kejantananku terasa hangat menyentuh bibir Vagina Umi.

Pada awalnya terasa keset dan susah dimasukan, pada akhirnya setelah aku gesek-gesekan kepala kejantananku dia klitoris Umi, pada akhirnya Kejantananku pun bisa menerobos Vagina Umi dalam-dalam.

Sedikit demi sedikit saya gerakan pinggangku sambil saya arahkan oleh Umi sehingga kepala kejantananku sudah masuk seluruhnya.

“ Ssss… Aghhhhh… Yeahhh… Oughhh… ”, Desah Umi mendesah nikmat merasakan kejantananku mulai keluar masuk di liang Vagina-nya.

Dengan konstan aku melakukan gerakan sex itu kepada Umi.

Sekitar 15 menit dengan posisi sex Umi Dibawah dan saya diatas, hal itu membuat aku dengan bebas menyodokan kejantananku divagina Umi.

Bosan dengan gaya itu aku meminta Umi untuk berganti posisi dengan gaya seks Doggy Style.

Saat itu Umi-pun mengiyakan permintaan saya.

Kini kami pun bercinta dengan gaya seks Doggy style, dan saya benamkan lagi kejantanan saya didalam Vagina Umi,

“ Zlebbbbbbb… Aghhhhhh…”,Masuklah Penis saya didalam Vagina Umi.

Umi-pun,“ Oughhh… Shit… nikmat sekali sayang, ayo puaskan aku… Aghhhh… ” ucap Umi.

Mendengar ucapan Umi, saya pun mulai menggencarkan tusukan Penisku dengan kencangnya,

“ Ceplak… Ceplak… Ceplak… Ceplak… ”, suara pahaku bersentuhan dengan pantat lisa.

“ Ughhh… Ssss.. Aghhh… enak sekali Memek kamu Umi, Aghhh… ” desahku.

Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodok Vagina Umi, kurasakan kejantananku berdenyut-denyut,

“ Umii… aku mau keluar nih… Aghhh… ”, ucapku pada Umi.

“ Aku juga Mas… aku sudah nggak tahan lagi Mas, cepetan keluarin Mas… oughhh…”, ucap Umi.

Saat itu saya semakin menggebu-gebu dalam bermain sex, kupercepat gerakan pinggulku,

“ Oughhh… Aku mau keluar sayang, keluarin dimana Miii… Ssss… Aghhh… ”, tanyaku.

“ Diluar Anwar sayang… Oughhh… ” jawabannya.

Tidak lama setelah itu terasa ada yang akan keluar dari Penisku, dan,

“ Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… ”,

“ Slurpp… Serrrr… Serrrrrrr ”,Pada akhirnya kami pun keluar hampir bersamaan, dan aku lupa mencabut kejantananku dari Vagina Umi. - Agen Judi Online Terpercaya

Lendir memek Umi dan Spermaku bercampur menjadi satu.

Sungguh kenikmatan yang luar biasa karena aku bisa menikmati wanita secantik dan sexy Umi.

Kemudian,“Miii, Maafin aku yah, aku tadi nggak sempet cabut penis aku”, ucapku meminta maaf.

“Yah gimana dong ini, kamu pokoknya harus ganti rugi sama aku”, ucap Umi.

“Baiklah aku akan kasih kamu apapun untuk ganti rugi buat kamu”, ucapku merasa bersalah.

“Baiklah kalau begitu, mudah saja ganti ruginya. Aku mau kamu memberi aku Kost gratis selama yang aku inginkan, aku berjanji tidak akan menuntut tanggung jawab dari kamu jika aku sampai hamil” ucapnya.

“Okey, tapi jika aku ingin ML sama kamu kamu harus mau lagi yah, kapan pun saat aku pingin Ml sama kamu”, ucapku.

“Oke deal”, jawabnya singkat.Singkat cerita semenjak kejadian itu saya memberikan kost gratis kepada Umi.

Dan Umi-pun tidak mengingkari janjinya untuk melayani kebutuhan seks ku kapan pun ketika saya mau.

Sungguh menyenangkan sekali kisah seks saya ini.

Dan perlu pembaca tahu sebagai pemilik kost, saya tidak hanya melakukan dengan Umi saja, namun saya melakukan dengan anak kost lainya yang biasanya butuh uang jajan lebih atau yang butuh buat Shoping.

Baca Juga: Kenikmatan Ngentot Dengan Istri dan Bundaku

TETAP STAY TERUS DI RAJASABUN69 DAN NANTI KAN CERITA-CERITA TERBARU SETIAP HARINYA.

SALAM RAJASABUN69

#TETAPSABUNWALAUPUNCORONA


SITUS-SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA



Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya


  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.


Kenikmatan Ngentot Dengan Istri dan Bundaku

Written By Jessica Claurensia on Kamis, 02 Juli 2020 | Juli 02, 2020


Bola News - Peristiwa yang kualami ini sebenarnya memang sulit dipercaya, tetapi itu memang benar terjadi, Aku menikah dgn istriku dalam usia yang relatif masih cukup muda.

Aku berumur 24 tahun dan istriku 21 tahun.

Setahun kita telah menikah sewaktu aku baru selesai di wisuda.

Dalam usia yang masih muda kita masing-masing mempunyai keinginan sex yang cukup tinggi.

Istri cukup mampu mengimbangi birahiku yang selalu menggebu-gebu.

Hampir setiap malam kita selalu “ bertempur”.

Pertempuran itu selalu berlangsung sampai 3 babak, sehingga kita kelelahan dan tidur pulas setelah itu.

Kita sepakat untuk tidak buru-buru mempunyai anak, agar bebas bercinta kapan saja tanpa ada gangguan.

Sebagai keluarga muda aku mewarisi perusahaan orang tua istriku yang cukup besar, sehingga dari segi keuangan aku tidak pernah bingung.

Walaupun kita memiliki rumah yang merupakan hadiah perkawinan, tetapi kita memilih tinggal di apartemen di tengah kota, agar dekat dgn kantorku.

Kehidupan pribadi kita mulai agak terganggu sewaktu mertua perempuanku memutuskan ikut tinggal bersama kita, setelah suaminya meninggal.

Rumahnya dikontrakkan seperti juga rumahku.

Dia beralasan ingin membantu urusan rumah tangga kita.

Maklum kita berdua sibuk.

Aku seharian bekerja sedang istriku sibuk dgn urusan kampusnya.

Kita tidak memiliki pembantu, sehingga semua urusan rumah tangga biasanya diselesaikan kita berdua.Sejak ada mertuaku, dia banyak membantu membereskan urusan rumah tangga.

Mulai dari membuat masakan sampai mencuci baju dan membersihkan rumah.

Ibu Mertuaku umurnya sekitar 38 tahun, terlihat masih cantik, putih seperti juga istriku.

Hanya seperti umumnya perempuan setengah baya bodynya agak subur, tetapi masih termasuk proporsional.

Kulit mukanya masih kencang, buah dadanya tegak menantang dan yang sering menarik perhatianku, bokongnya membulat besar dan menonjol.

Pada awalnya aku kurang memperhatikan daya tarik sex mertuaku.

Namun lama-kelamaan aku jadi sering melirik dia, karena jika mengenakan pakaian rumah, dia tidak pernah mengenakan BREAST HOLDER sehingga selain buah dadanya bergerak mengayun-ayun jika berjalan, puting susunya juga jelas tercetak di balik bahan kaos yang dia kenakan.

Istriku termasuk anak manja dan “anak bunda”.

Aku bisa maklum karena dia memang anak tunggal.

Banyak hal dia selalu meminta pertimbangan bundanya ketimbang meminta saran dariku.

Setelah 3 bulan kita tinggal bersama “bunda”, aku mulai merasakan bahwa bunda istriku termasuk perempuan yang bertipe menggoda.

Dia sering keluar kamar mandi dengan hanya menutup bagian bawahnya dgn handuk dan bagian atasnya hanya ditutup oleh BREAST HOLDER yang kelihatannya kekecilan.

Sering dgn pakaian seperti itu dia menyibukkan diri di dapur menyelesaikan masakan, atau mencuci piring.

Yang lebih parahnya kadang-kadang dalam keadaan begitu ikut pula ngobrol bersama kita di ruang keluarga sambil menonton TV.

Istri tidak pernah protes.

Mungkin mereka dulu di rumahnya memang gaya hidupnya begitu.

Aku tidak banyak tahu, karena aku mengenal istriku melalui proses singkat, yakni 3 bulan langsung maju ke pelaminan.

Terbawa oleh suasana ibunya, istriku jadi ikut-ikutan.

Jika mulanya dia melenggang dgn santai hanya dengan mengenakan celana dalam dan BREAST HOLDER di seputar rumah, akhirnya dia malah hanya mengenakan celana dalam saja dan membiarkan susunya yang kenyal bergerak leluasa.

Sewaktu kutanya kenapa dia melakukan itu, katanya dia merasa lebih leluasa dgn gaya begitu.

Dan baru ku ketahui bahwa di keluarga istriku cara berpakaian di rumah dulu memang begitu.

Mereka memang cukup lama tinggal di Eropa.

Istriku sejak SD sampai lulus SMA tinggal di luar negeri.

Maklum karena Ayahnya orang Jerman.

Ibunya dari Sulawesi Utara.

Pembaca pasti membayangkan bahwa istriku cantik.

Memang betul, dia cantik dan dari keluarga kaya.

Aku memang ketiban durian runtuh, dapat istri cantik, kaya dan mewariskan harta berlimpah kepadaku.


Aku mulai ikut menyesuaikan gaya hidup setengah telanjang di rumah.

Aku memberanikan diri hanya bercawat saja di rumah.

Ibu mertuaku kelihatan biasa saja melihatku hanya bercawat.

Padahal di keluargaku. Jika aku hanya mengenakan singlet tanpa baju luar sudah ditegur.

Di keluargaku, pantang sekali makan di meja makan tanpa memakai baju atas.

Sekarang aku makan bertiga di meja makan dengan hanya bercawat saja.

Setelah sekitar seminggu aku terbiasa bercawat di rumah, Ibu mertuaku bergerak makin maju.

Dia bersikap lebih maju lagi, dgn membiarkan dadanya terbuka tanpa BREAST HOLDER.

Aku sempat gugup pada awalnya karena mana mungkin aku terus-terusan menghindar tidak melihat buah dada besar mertuaku.

Tapi jika pun aku menatap ke dadanya dia tampaknya tidak peduli.

Istriku juga kelihatannya tidak mempedulikan aku jika kebetulan kepergok aku memandangi buah dada bundanya yang bergoyang-goyang sewaktu berjalan. - Agen Sabung Ayam

Kalau kita berkumpul bertiga di ruang keluarga sambil menonton siaran TV, sering aku dibuat rikuh oleh tingkah polah istriku.

Dia mencumbui aku, sampai menghisap kemaluanku di depan ibunya.

Anehnya bunda santai saja melihat percumbuan kita.

Dia tidak mengomentari dan juga tidak malu-malu melihat apa saja yang dilakukan istriku.

Aku sebetulnya agak jengah dgn situasi seperti itu, tetapi ini adalah pengalaman baru.

Apalagi aku dalam situasi birahi tinggi, sehingga otakku jadi agak kurang waras.

Jika situasi sudah semakin hot, bunda menyarankan kita berdua masuk kamar.

Tanpa malu-malu istriku menyeret tanganku masuk ke kamar.

Aku tidak ingat sewaktu dalam keadaan sangat terangsang di seret masuk oleh istriku, apakah pintu kamar sudah tertutup atau belum karena istriku langsung mendorongku telentang di tempat tidur.

Aku baru terkejut sewaktu bunda berkacak pinggang di pintu melihat kita melakukan persebadanan.

Pada saat ditonton bunda, Istri sedang berada diatasku menggenjot sambil melenguh-lenguh.

Aku sebetulnya terganggu konsentrasiku melihat bunda menonton.

Tapi istriku tidak peduli.

“ Gerakannya jangan gitu Dewi” kata bunda kepada istriku Bunda mengomentari gerakan istriku.

Dia mendekat dan memegangi pinggul istriku.

Dia menjadi pengarah gerak.

Bunda mengajari agar pinggul istriku bergerak memutar dgn gerakan konstan.

Istriku diajari berkali-kali tidak juga paham, dan dia bingung dgn gerakan itu.

Bunda berkali-kali pula mengoreksi gerakan dari istriku.

Kuakui gerakan arahan bunda itu jika dilakukan secara benar oleh istriku memberi rasa nikmat yang luar biasa.

Kemaluanku seperti dipelintir-pelintir.

Tapi dia berkali-kali salah karena bingung.

Entah karena terangsang atau karena geram mengajari anaknya tidak melakukannya secara benar, istriku di suruh minggir.


Eh dia manut saja.

Yang membuatku terbengong-bengong.

Bunda sudah telanjang naik ke tempat tidur langsung duduk di atas kemaluanku dan ditancapkannya kemaluanku di lubang kemaluannya yang sudah licin.

Bunda langsung melakukan gerakan memutar.

Rasa nikmatnya memang luar biasa.

Aku jadi lupa diri dan tanganku otomatis meremas-remas kedua susu besar yang tersaji di depanku.

Aku sebetulnya ingin bertahan, tetapi kepiawaian bunda mengolah gerak membuatku jebol.

Tanpa aba-aba kulepas tembakan air mani ke dalam kemaluan bunda.

Dia terus memeras kemaluanku sampai akhirnya kemaluanku melemas dan keluar dgn sendirinya dari lubang kemaluan bunda.

“Yaaaa bunda kok dihabisin sendiri, aku tadi kan sedang nanggung, “ kata istriku komplain.

Bunda berusaha menenangkan anaknya dalam bahasa campuran Indonesia dan Jerman.

Dia mengajari anaknya untuk bisa membangunkan kemaluan dgn waktu relatif singkat.

Tanpa rasa jijik dan malu.

Bunda langsung mengulum kemaluanku dgn gaya menyeruput kuah sup.

Olahan lidahnya di sekitar kepala kemaluanku dan suara menyeruput membuat aku jadi bergairah.

Bunda merangsang melalui hampir semua indraku.

Mataku terpaku melihat belahan kemaluan bunda yang terpampang di depan mataku.

Dia mengatur posisi nungging membelakangiku.

Melalui pendengaranku ikut merangsang karena mendengar seruputan mulut bunda di kemaluanku, Saraf perabaku merasa terpacu merasakan leher kemaluanku di tekan-tekan oleh ujung lidah bunda, dan yang lebih memukau lagi kemaluannya bunda digoser-goserkan di mulutku yang sedang menganga keheranan.

Tidak sampai 10 menit kemaluanku sudah tegak mengeras.

Bunda lalu bangkit dan memberi kesempatan kepada istriku untuk melanjutkan permainan.

Istriku mulai mahir melakukan gerakan memutar.

Mungkin gerakan itu membuat dirinya terasa maksimal merasa nikmat sehingga dalam waktu relatif singkat dia sudah mengerang mencapai klimaksnya.


Aku tidak memberi waktu istirahat terlalu lama.

Posisi segera aku balik dgn menelentangkan dirinya dan aku langsung menikam kemaluannya dgn kemaluanku yang sudah mengeras sempurnanya.

Aku mengenal betul posisi yang disukai istriku, sehingga aku menggenjotnya terus pada posisi yang disukai itu.

Pada posisi MOT istriku sampai mendapat 3 klimaks yang jaraknya dekat-dekat.

Mungkin karena lama-lama kemaluannya terasa ngilu akibat aku genjot terus walau dia klimaks.

Dia minta aku menyudahi permainan.

Padahal aku masih jauh dari finish.

“Sudah-sudah kasihan dia kecapaian,” kata bunda.

Aku terpaksa berhenti dan mencabut kontolku yang sedang garang.

Bunda mendorong badanku sehingga aku jatuh telentang.

Belum sempat aku menyadari situasi yang akan terjadi.

Bunda sudah berada diatas kemaluanku dan dia langsung menyarangkan senjataku ke kemaluannya.

Bunda langsung bergerak aktif dgn pusaran mautnya.

Kali ini aku berusaha bertahan untuk tidak cepat jebol.

Bunda makin bersemangat dan akhirnya dia pun mencapai klimaks dan ambruk di dadaku.

Karena masih ada kemampuan aku membalikkan posisi dan bunda aku tindih dan langsung menggenjotnya.

Aku terus berusaha mencari posisi yang dirasa bunda maksimal rangsangannya.

Setelah kutemukan posisi itu dgn tanda erangan-erangan bunda aku menggenjotnya terus.

Bunda mencapai lagi klimaksnya dan dia berusaha menghentikan gerakanku dgn memeluk badanku erat-erat sehingga aku sukar bergerak. - Agen Judi Online Terpercaya

Aku merasa sekujur kemaluanku dipijat-pijat oleh dinding kemaluan bunda.

Saat pelukannya merenggang aku kembali memacunya.

Harus kuakui bahwa kemaluan bunda masih cukup ketat mencengkeram batang kemaluanku.

Dia mempunyai teknik yang bagus mengolah lubang kemaluannya sehingga mengesankan bahwa lubangnya mencengkeram.

Aku merasa kemaluanku terus menerus seperti dipijat-pijat oleh dinding kemaluannya.

Aku hanya mampu memberi bunda satu puncak lagi yang datangnya bersama-sama dgn puncakku.

Aku mengerang bersamaan dgn bunda dan melepas air maniku dgn menghunjam kemaluanku sedalam-dalamnya ke kemaluannya.

Bunda kuakui sangat jagoan menservice laki-laki.

Walaupun aku senang dan bahagia, tetapi dalam hatiku masih bertanya, kenapa istriku memberi kesempatan bundanya menikmati kontolku.

Dia malah tidak terkesan sama sekali cemburu, atau kecewa.

Dia tetap menyanyangiku .

Buktinya selesai aku menggenjot bundanya aku dipeluknya erat-erat sampai kita tertidur.

Paginya sewaktu aku bangun, kudapati kita tidur bertiga dalam keadaan bugil di dalam selimut.

Air maniku berceceran dimana-mana mengotori sprei dan selimut.

Kubangunkan istriku, dan mertuaku juga ikut bangun.

Kita bangkit bertiga dan bergandengan kita menuju kamar mandi.

Bertiga kita mandi telanjang saling menyabuni dan saling mengeringkan badan dgn handuk.

Setelah itu kita tidak lagi mengenakan pakaian sarapan pagi dan terus sepanjang hari bertelanjang di rumah.

Istri tidak segan-segan mengentotiku di ruang keluarga di depan bundanya.

Tapi yang lebih aneh istri membiarkan bundanya sewaktu bunda ingin menyebadaniku.

Prakteknya aku seperti mempunyai dua istri yang bisa kugarap dalam satu ranjang kapan pun waktunya.

Dua istri satu ranjang sudah kedengarannya aneh, yang kualami lebih aneh lagi karena dua perempuan itu adalah anak dan ibu.


Aku sempat khawatir, air maniku membuahi rahim bunda.

Istriku menjelaskan bahwa ibunya telah disteril, jadi tidak bisa dibuahi lagi.

Anak dan ibu mempunyai nafsu sex yang luar biasa dan kadang-kadang agak aneh juga.

Anehnya istriku sering menyuruh bunda merangsangku, sewaktu aku sedang asyik menikmati tayangan sepak bola di tengah malam.

Aku sebenarnya ingin menolak karena semula lebih menginginkan konsentrasi menonton pertandingan, tetapi, aku tak kuasa menahan rangsangan bunda, sehingga konsentrasiku ke TV buyar.

Baca Juga: MertuaKu Yang Liar

TETAP STAY TERUS DI RAJASABUN69 DAN NANTI KAN CERITA-CERITA TERBARU SETIAP HARINYA.

SALAM RAJASABUN69

#TETAPSABUNWALAUPUNCORONA


SITUS-SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA



Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya


  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.


MertuaKu Yang Liar

Written By Jessica Claurensia on Rabu, 01 Juli 2020 | Juli 01, 2020


Agen Bola Terpercaya - Aku berusia 30 tahun, sebut saja namaku Sigit, Nabila istriku Berusia 29 Tahun.

Kami baru dikaruniai seorang anak lelaki yang lucu yang ku beri nama Sandy, berusia 2,5 tahun.

Pada hari yang sudah kami tentukan aku sekeluarga berangkat ke Kota S.

Penumpang kereta Argo Lawu tidak terlalu penuh! Mungkin, dikarenakan hari libur masih beberapa hari lagi, jadi aku istri dan anakku lebih leluasa beristirahat selama dalam perjalanan.

Jam 5:30 pagi kereta tiba di stasiun kota S, Kami di jemput Ibu mertuaku dan pakde Supardi sopir keluarga Mertuaku.

Ibu mertuaku begitu bahagianya dengan kedatangan kami, anak kami Sandy pun langsung dipeluk dan diciumi, maklum anak kami Sandy cucu lelaki pertama bagi keluarga bapak dan Ibu mertuaku.

Akhirnya, kami sampai juga di desa GL tempat tinggal mertuaku, suasana desa yang cukup tenang langsung terasa, ditambah lagi rumah mertuaku yang begitu besar, hanya dihuni oleh Bapak dan Ibu mertuaku saja.

kelima anak bapak dan Ibu mertuaku semuanya perempuan, dan sudah pada menikah semua! kecuali Adik iparku yang paling bungsu saja yang belum menikah! dan saat ini sedang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi negri di kota Y.

“Bapak mana Bu? Tanya Nabila istriku”.

“Bapakmu lagi kerumah Bupati, Biasalah paling-paling ngomongin proyek!”, Jawab Ibu mertuaku.

Ibu mertuaku seorang wanita yang berumur kurang lebih 48 tahun, kulitnya putih bersih.

Bapak dan Ibu mertuaku menikah disaat usia mereka masih remaja, namun begitu, Ibu mertuaku masih tetap terlihat cantik walaupun usianya hampir memasuki kepala lima.

Istriku sendiri anak kedua dari 5 bersaudara.

Setelah mandi dan beristirahat kami pun makan pagi bersama.

Kami bercerita kesana kemari sambil melepas lelah dan rasa rindu kami, tanpa terasa haripun sudah menjelang sore .

Selepas mahgrib bapak mertuaku kembali dari rumah bupati, kami pun kembali bertukar cerita, semakin malam semakin sepi padahal baru jam 8 malam.

Maklumlah didesa!“Ini minum wedang buatan Ibu! Biar kalian segar saat bangun pagi harinya”.

Aku, istriku dan bapak mertuaku pun langsung memimum wedang buatan Ibu mertuaku.

“Enak sekali Bu! apa ini Tanya Nabila istriku “.

“Itu wedang ramuan Ibu sendiri! Gimana, seger kan?”.

Kami pun melanjutkan obrolan kami kembali, kurang lebih setengah jam kami ngobrol, rasanya mata ini kok berat sekali.

Istriku pamit menyusul anak kami yang sudah duluan tertidur.

Aku mencoba bertahan dari rasa ngantuk! dan melanjutkan cerita kami, namun apa daya! rasa ngantuk ini sudah terlalu berat.

Akupun pamit tidur pada bapak dan Ibu mertuaku.

Sambil menguap aku berjalan menuju kamar tidur kami yang cukup besar, kulihat istri dan anakku sudah tertidur dengan nyenyaknya.

Tumben dia nggak nungguin aku? Aku pun langsung merebahkan diri karena rasa ngantuk yang begitu berat.

Tak lama aku pun langsung tertidur.

Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini.

Rasanya seperti ada yang mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur.

Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi.

Dan Aku beranggapan bahwa semua ini hanya mimpi basah saja.

Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istri dan anakku masih lelap tertidur, aku ke kamar mandi untuk kencing! begitu aku melihat kemaluanku, ada bekas sperma kering? Kupegang kemaluanku dan jembutku kok lengket? ketika kucium, aku mengenal betul bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan perempuan.

Aku berpikir kok mimpi basah ada bau lendir perempuannya?, apa semalam aku diperkosa setan? Saat kami semua sarapan pagi, aku hendak menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan, jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.

Hari kedua disana, aku, istri dan anakku tamasya ke daerah wisata, kami pulang sudah malam.

Seperti hari kemarin, setelah ngobrol-ngobrol dan istirahat Ibu mertuaku memberi kami wedang buatannya, aku dan istriku pun langsung meminumnya.

Herannya kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan wedang buatan Ibu mertuaku, rasa ngantuk kembali menyerang aku dan istriku.

Karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ngantuk yang begitu sangat, kami berdua pamit hendak tidur, untungnya anak kami sudah tertidur dalam perjalanan pulang.

“Mas aku ngantuk! selamat tidur ya Mas!”.

Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan pulasnya.

Aku pun ikut tertidur. Apa yang kemarin malam terjadi, malam ini terulang kembali.

Pagi harinya setelah aku melihat bekas sperma dan bekas lendir perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut jembutku, aku bertanya tanya dalam hatiku?, apa yang sebenarnya terjadi?

Hari ketiga, aku tidak ikut pergi jalan jalan!, hanya istri anak serta Ibu mertuaku saja yang pelesir ke tempat sanak family keluarga istriku.

Aku hanya rebahan ditempat tidur sambil melamun dan mengingat kejadian yang kualami selama 2 malam ini.

Apa ada mahluk halus yang memperkosaku disaat aku tidur? Kenapa setiap habis meminum wedang, aku jadi ngantuk? apa karena suasana desa yang sepi?

Padahal aku biasanya kuat begadang, atau karena wedang?

Nanti malam aku coba untuk tidak meminum wedang buatan Ibu, batinku.

Berbagai pertanyaan muncul dalam benakku, karena lelah akhirnya aku pun tertidur.

Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang bincang.

Seperti hari kemarin-kemarin pula, Ibu mertuaku memberi kami wedang buatannya.

Istri dan bapak mertuaku pun sudah menghabiskan minumannya, sementara aku belum meminumnya.

“Kok nggak diminum Mas wedangnya”, tanya Ibu mertuaku?

Aku memang mencoba untuk tidak meminum wedang tersebut, walaupun badan segar saat bangun tidur! namun aku berniat untuk tetap tidak memimumnya.

Karena aku penasaran dengan apa sudah aku alami beberapa hari ini.

Saat aku hendak meminumnya aku berpura pura sakit perut, sambil membawa wedang yang seolah olah sedang kuminum aku berjalan kearah dapur menuju toilet.


Padahal sesampainya dikamar mandi, aku langsung membuang wedang tersebut.

Aku berkumpul kembali ke ruang keluarga, kurang lebih tiga puluh menit! kulihat istiku dan bapak mertuaku sudah mengantuk dan berniat untuk tidur.

Namun hal itu tidak terjadi denganku, apa karena aku tidak meminum wedang tersebut? Aku masih segar dan belum mengantuk.

Aku pun berpura-pura seperti orang mengantuk, kami berdua pamit dan masuk kekamar, istriku  pun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman dimata.

“Mas aku ngantuk sekali! Kamu nggak kepengen kan? Besok aja ya Mas! aku ngantuk sekali Mas” Kukecup kening istriku dan dia pun langsung tertidur.

Aku masih melamun, kenapa hari ini aku tidak mengantuk seperti biasanya?

Apa karena aku tidak meminum wedang buatan Ibu?

Hampir setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki menghampiri kearah kamarku! Langsung aku pura-pura tertidur.

Kulihat ada yang membuka pintu kamarku, saat kubuka sedikit kelopak mataku ternyata Ibu mertuaku!

Mau apa beliau? Aku terus pura-pura tertidur.

Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh Ibu mertuaku.

Deg.. jantungku berdebar saat Ibu mertuaku menghampiriku, langsung mengelus elus burungku yang masih terbungkus celana pendek.

Aku hendak menegurnya, namun rasa penasaran dengan apa yang terjadi 2 hari ini dan apa yang akan dilakukan Ibu mertuaku membuat aku terus berpura-pura tertidur.

Ibu mertuaku pun langsung menurunkan celana pendek serta celana dalamku tanpa rasa canggung atau takut kalau aku dan istri ku terbangun, atau mungkin juga mertuaku sudah yakin kalau kami sudah sangat nyenyak sekali.

Blass lepas sudah celanaku! Aku telanjang, jantungku pun makin berdebar, aku terus berpura-pura tertidur dengan rasa penasaran atas perbuatan Ibu mertuaku.

Aku menahan napas saat Ibu mertuaku mulai menjilati dan mengulum kemaluanku, hampir aku mendesih, aku mencoba terus bertahan agar tidak mendesis dan membiarkan Ibu mertuaku terus melanjutkan aksinya.

Kemaluanku sudah berdiri dengan tegaknya, Ibu mertuaku dengan asiknya terus mengulum kemaluanku tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. - Bola News

Jujur aku akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali.

Ingin rasanya saat itu juga, aku bangun, langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi Ibu mertuaku.

Kutahan semua gejolak birahiku, dan ku biarkan Ibu mertuaku terus melanjutkan aksinya.

Tiba-tiba Ibu mertuaku melepas kulumannya dan bangkit berdiri, aku terus memperhatikannya, dan bless.. mertuaku melepas dasternya, ternyata dibalik daster tersebut mertuaku sudah tidak memakai BH dan celana dalam lagi.

Aku sangat berdebar, dag.. dig.. dug suara jantungku saat menyaksikan tubuh telanjang Ibu mertuaku, apalagi ketika Ibu mertuaku mulai naik ketempat tidur, langsung mengangkangiku tepat diatas burungku, makin tak karuan detak jantungku.

Digenggamnya kemaluanku, diremas halus sambil dikocok-kocok perlahan, kemudian di gesek-gesekan ke memek Ibu mertuaku.

Aku sudah tidak tahan lagi! Ingin rasanya langsung kumasukan kontolku! Sambil berjongkok, burungku pun diarahkannya kelubang surga Ibu mertuaku! perlahan-lahan sekali beliau menurunkan pantatnya memasukan burungku ke memeknya! sambil memejamkan mata menikmati mili demi mili masuknya burungku ke sarangnya.

“Ahh.. ahh nikmat”, jerit mertuaku, saat semua burungku telah amblas masuk tertelan memek Ibu mertuaku.

Sambil terus berpura-pura tertidur aku menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak.

“Ahh.. Ibu mertuaku menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan.

Ibu mertuaku terus menjerit, mendesah, tanpa takut aku, istri dan anakku atau bapak mertuaku terbangun.

Ibu mertuaku terus bergoyang naik turun.

Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya, tubuh Ibu mertuaku mengejang.

“Ahh nikkmatt”, jerit panjang Ibu mertuaku.

Rupanya Ibu mertuaku baru saja mendapatkan orgasmenya.

Ibu mertuaku langsung rebah menindih tubuhku mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesai bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka mataku.

“Jadi selama ini aku tidak bermimpi! dan tidak pula tidur dengan mahluk halus!”.

Ibu mertuaku bangkit karena kaget “Mass ka.. mu ndak ti.. dur? kamu nggak meminum wedang yang Ibu bikin?”.

“Tidak Bu! aku tidak meminumnya”, Ibu mertuaku salah tingkah dan serba salah! mukanya memerah tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa.

Aku bangkit dan duduk ditepi ranjang,“Mass..”, Ibu mertuaku menangis sambil duduk dan memeluk kakiku.

“Ammpuni Ibu, Mass”.

Aku merasa kasihan melihat Ibu mertuaku seperti itu, karena aku sendiri pun sudah sangat terangsang akibat permainan Ibu mertuaku tadi.

“Bu aku belum tuntas!”, aku angkat mertuaku, aku peluk, kucium bibirnya.

“Sudah Bu, jangan menangis!, aku juga menikmatinya kok Bu!”.Kulepas bajuku, kami berdua sudah telanjang bulat, kupeluk Ibu mertuaku dan kami pun berciuman dengan buasnya.

“Ahh Mas.. nikmat.. Mas..”, saat kuhisap dan kuremas tetek mertuaku yang sudah kendur..

“Ah.. Mas nikmat..”, kutelusuri seluruh tubuhnya, dari teteknya, terus kuciumi perutnya yang agak gendut.

“Ahh Mass”, jeritnya, saat kuhisap kemaluannya, kujilati itilnya sambil ku gigit gigit kecil.

Dua jariku pun terbenam di dalam memek ibu mertuaku, jeritan mertuaku makin tak terkendali, apalagi disaat dua jariku mengocok dan menari-nari dilubang memeknya dan lidahku menari nari di itilnya.

“Ahh.. Mass Ibu mau keluar lagi.. ahh! Ibu keluarr!, aarrgghh”, jerit ibu mertuaku.

Tanpa sadar kaki mertuaku menjepit kepalaku! Sampai sampai aku tidak bisa bernapas.

“Enak Bu?”

“Enak sekali Mas”. Kucium kembali mertuaku.

“Bu.. apa Nabila nanti nggak bangun?”

“Tenang Mas! Wedang itu merupakan obat tidur buatan Ibu yang paling ampuh!”

“Tidak berbahaya Bu?”

“Tidak Mas”Kugeluti kembali mertuaku.. kucium.. kuhisap teteknya. Kucolok-colok memeknya dengan dua jari saktiku.

“Oohh Mass masukin Mass Ibu sudah nggak tahan lagi.. Mas”.

Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke lubang surga Ibu mertuaku, dan akhirnya masuk sudah.

“Oh.. Mas nikmat sekali..”.

“Iya Bu.. aku juga nikmat.. memek Ibu nikmat sekali.., goyang terus Bu..”.

Kami pun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi.

Aku mendayung naik turun dan Ibu mertuaku bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan dua alat kelamin kami.

“Ohh Mas.. Ibu mau keluar lagi..”. Rupanya Ibu mertuaku orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, aku pun tak mau kehilangan moment.

“Tahan Buu!, sedikit lagi akuu juga keluarr..”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.

“Akk Mass, Ibu sudah nggak kuatt”. Dan serr serr aku merasakan kemaluanku seperti di siram air yang hangat rasanya. - Agen Sabung Ayam

Aku pun sudah tak kuat lagi menahan ejakulasiku!

“Ibuu aacchh, cret.. cret.. cret..”, aku pun rubuh memeluk Ibu mertuaku.

“Bu!, jadi yang yang kemarin-kemarin itu Ibu yang melakukannya?”

“Iya Mas, maafin Ibu! Ibu jatuh cinta sama Mas Sigit sejak pertama kali Ibu melihat Mas. Apalagi Bapak sudah lama terserang impotensi”.


“Kenapa harus seperti pencuri Bu?”.

“Ibu takut ditolak Mas! lagi pula Ibu malu, sudah tua kok gatel”.

“Apa semua mantu Ibu, Ibu perlakukan seperti ini?”. Sambil melotot Ibu mertuaku berkata,

“Tidak Mas! Mas Sigit adalah lelaki kedua setelah bapak, Mas lah yang Ibu sayangi”.

Kucium kembali mertuaku, kupeluk.

“Mulai besok Ibu jangan pakai wedang lagi, untuk Ibu, aku siap melayani, kapanpun Ibu mau”.

Kami pun bersetubuh kembali, tanpa mempedulikan bahwa di sampingku, istri dan anakku tertidur dengan pulasnya.

Tanpa istriku tahu! didekatnya aku dan ibunya sedang menjerit jerit mereguk nikmatnya persetubuhan kami.
Saat ayam berkokok dan jam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat, lalu Ibu mertuaku dengan santai berjalan keluar dari kamar kami sambil berkata,

“Mas Sigit terima kasih!”.*****Yah.. itulah awal hubungan seksku dengan Ibu mertuaku, walaupun ada rasa sesal, namun rasa sesal itu lenyap tertelan nikmat yang kudapat, dan aku pun jadi tahu bahwa wanita seusia Ibu mertuaku sangat nikmat untuk di setubuhi.

Nanti akan aku ceritakan kembali kisah persetubuhanku dengan mertuaku selama aku liburan di desa GL.

Pagi Harinya, saat aku terbangun waktu sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku, istri dan anakku sudah tidak ada lagi.

Ahh.., aku pun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka.

Ibu mertuaku, orang yang sangat aku hormati, dan sangat aku kagumi kecantikannya, dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku.

Malah ibu mertuaku juga yang memulai awal perselingkuhan kami.

“Selamat pagi Ma”, sapaku saat kulihat di dapur istriku sedang membuatkan kopi untukku,

“Kok sepi pada kemana mah?”

“Kamu sih bangunnya kesiangan, Bapak pergi ke Wonogiri, Ibu pergi ke pasar sama Sandy”.

Kupandangi wajah istriku, tiba-tiba saja terlintas bayangan wajah Ibu mertuaku, akupun jadi terangsang, karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku.

“Ihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan disini dong Mas..”, protes istriku saat kutarik lengannya, langsung kupeluk dan kulumat bibirnya..

“Mas.. malu.. ahh, nanti kalau Ibu datang bagaimana?”

Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak perduli lagi akan protes istriku, kuremas teteknya, ku lumat bibirnya, yang aku bayangkan saat itu adalah Ibu mertuaku.

Kubalik tubuh istriku, dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke atas dasternya kuturunkan celana dalamnya dan,

“Uhh Mas pelan pelan dong.” Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut, langsung kuarahkan burungku yang sudah tegak berdiri kelobang memek istriku.

“Mass.. pelan pelan.. dong.. sakit.. Mas.” Semakin istriku berteriak, gairahku pun semakin meninggi, aku terus memaksa memasukan kontolku ke lubang memek istriku, yang belum basah benar.

“Ahh..”, jeritku, saat burungku amblas tertelan memek istriku.

Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi, langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.

“Ahh nikmat Billl..”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku.

“Mas.. enak mass.” Terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu bernafsu, baru beberapa menit saja, rasanya ejakulasiku sudah semakin dekat, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang memek istriku.

“Billl.. aku mau keluarr nihh.”

“Tahann mass, jangan dulu.., tahan sayang”, pinta istriku.

Namun, semua permintaan istriku itu sia-sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku, sedetik kemudian aahh, seluruh syaraf tubuhku menegang dan crot.. crot.. crott.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil dengan erat kupeluk tubuh istriku dari belakang.

Kulihat, raut wajah kekecewaan diwajah Nabila istriku,

“Maaf.. ya.. sayang. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu, habis kamu sexy sekali hari ini”, rayuku.

“Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.

“Kamu aneh deh Mas?, ngak biasanya kamu kasar kayak tadi?”, tanya istriku sambil berlalu menuju kamar mandi.

Kasihan istriku. padahal saat bersetubuh dengannya, aku membayangkan, yang sedang kusetubuhi adalah ibu mertuaku.

Saat siang menjelang, setelah makan siang, istriku dijemput oleh teman-teman genknya waktu di SMA dulu, rupanya istriku sudah janjian untuk bertemu dengan teman-teman sekolahnya dulu, kebetulan salah satu sahabat karib istriku yang sekarang ini tinggal di Lampung, saat ini sedang pulang kampung juga.

“Pada mau kemana nih?” Tanyaku

“Mumpung kita lagi pada kumpul nih Mas, kita mau jalan- jalan aja Mas.

Ya.. Paling-paling ke kota S makan Soto gading”, Jawab mereka.

Setelah berbasa basi, mereka pamit padaku dan ibu mertuaku.

“Da.. da Sandy jagain mamah ya..”, kukecup anakku.

“Bu aku pergi dulu ya”, pamit istriku.

“Mas aku jalan jalan dulu yahh, bye Mas” Saat aku masuk kedalam rumah aku lihat Ibu mertuaku sedang mengunci pintu gerbang.

“Kok digembok bu?

“Biar aman”, katanya, sambil berjalan dan masuk kedalam rumah, dan klik.. Pintu rumah pun di kunci oleh Ibu mertuaku.

Aku dan Ibu Mertuaku saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, entah siapa yang memulai aku dan Ibu mertuaku sudah saling berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya.

“Mas Sigit, Saat-saat seperti inilah yang paling ibu tunggu-tunggu” kupandangi wajah ibu mertuaku, sungguh cantik sekali, kukecup kening mertuaku, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuangkat dan kulepas daster yang dipakai ibu mertuaku.

Terbuka sudah, ternyata ibu mertuaku sudah tidak memakai Bh dan celana dalam lagi, kuhisap teteknya, kujilati inchi demi inchi seluruh tubuh Ibu mertuaku.

“Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..” Kuajak Ibu mertuaku pindah ke sofa.

“Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku, aku dan ibu mertuaku sudah polos tanpa sehelai benang pun yang menempel ditubuh kami berdua.

“Ahh.. nikmat bu.., ohh hisap terus bu, hisap kontolku bu.. ahh” Nikmat sekali kuluman ibu mertuaku, kami berdua sudah lupa diri, saling merangsang saling meremas.

“Ohh.. bu.., aku pun bangkit untuk merubah posisi, kurebahkan ibu mertuaku di lantai, kakinya mengangkang, kupandangi memeknya, yang telah melahirkan istriku, kuhisap, kukecup dengan lembut memek ibu mertuaku, kujilati dengan penuh perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang memek Ibu mertuaku

“Ohh.. Mas.. jangan siksa Ibu sayang.., Mass, Sigitt..oohh..ohh .., masukin sekarang Mas.., Ibu sudah mau keluar sayang”

Langsung kuarahkan batang kontolku kelubang surga ibu mertuaku.yang sudah pasrah dan siap untuk di sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil Ibu mertuaku yang sudah mengeras dan.. belss.. uhh, rintih Ibu mertuaku saat kepala kontolku menerobos memasuki lubang nikmatnya.

“Ohh.., Mas masukin semuanya sayang.. jangan siksa ibu.. sayang..” Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. jerit mertuaku saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit memek Ibu mertuaku, yang rasanya membuat aku jadi ketagihan mengentoti ibu mertuaku.

Kupeluk ibu mertuaku, kami pun saling melumat, kuangkat perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras.“Aahh..”, jerit ibu mertuaku.

“Mas.. Sigit.. entotin Ibu Mass.. entotin Ibu.. Mas .. ohh mass. puasin Ibu.. sayang.., uhh ahh.

”Akupun semakin terangsang dan bersemangat mendengar rintihan dan jeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut Ibu mertuaku.

Kunaik turunkan pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.

“Ahh.. ahh .. Ibu.., jeritku, aku mau keluar.. buu.”

“Iyaa.. sayang ibu juga mau keluarr.” Kupercepat kocokan keluar masuk kontol ku, plak.. plak.. plak..

“Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..”Tubuh ibu mertuaku pun mengejang, kakinya menjepit pinggangku. - Agen Judi Online Terpercaya

“Mass ahh ahh”

“Ibuu, arrgg”, jerit kami bersamaan saat nikmat itu datang seperti ombak yang bergulung gulung.

“Crot.. crott.. crott..”, kusirami rahim ibu mertuaku dengan spermaku.

Aku dan Ibu mertuaku terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyat yang kami raih secara bersamaan,

“Bu..” kulihat ibu mertuaku masih memejamkan matanya, dengan nafas terengah-engah.

“Iya Mas..”

“Rasanya aku jatuh cinta sama ibu..”, kulihat ibu mertuaku tersenyum. manis sekali..

“Ibu maukan jadi kekasihku bu”.Ibu mertuaku pun hanya tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya, sambil berkata,

“Mas ini nikmat sekali..”, dikecup kembali keningku.

Hari itu sampai magrib menjelang kami berdua terus berbugil ria, aku dan ibu mertuaku seperti layaknya pengantin baru, yang terus menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kami terus menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur ibu mertuaku dan di kamar mandi.

Yang paling dahsyat, setelah aku dan ibu mertuaku, meminum jamu buatan ibu mertuaku.

Badanku segar sekali, dan kontolku begitu keras dan kokoh.., kukocok kontolku dilubang surga Ibu mertuaku, sampai banjir memek Ibu mertuaku dan ibu mertuaku memohon kepadaku agar aku memasukan kontolku di lubang anusnya.

Nikmat sekali .. saat kutembakan spermaku didalam liang anus Ibu mertuaku.

Saat istriku kembali selepas isya, kusambut istriku dan teman temannya, setelah berbincang bincang sebentar teman teman istriku pamit pulang.

Istriku pun masuk menuju kamar hendak menaruh anak kami yang sudah lelap tertidur ke pembaringan.

“Mas aku taruh Sandy di kamar dulu ya..”, kulirik Ibu mertuaku dan kuhampiri beliau sambil berbisik.

“Bu.., Nabila adalah istri pertamaku, dan Ibu istri keduaku”, ujarku.

Ibu mertuaku pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit pinggangku.

Hari itu benar benar dahsyat.

Dua lubang, lubang memek dan lubang anus Ibu mertuaku sudah aku rasakan.

*****Pada hari keenam liburan kami di desa Gl, aku dan istriku terpaksa harus pulang ke Jakarta, karena dikantor istriku ada keperluan mendadak dan membutuhkan kehadiran Istriku.

Mau tidak mau aku dan Istriku membatalkan semua acara liburan kami di kota S.

Kulihat Ibu mertuaku tampak sedih dan murung, beliau bilang sama Bapak mertuaku kalau beliau masih kangen sama kami, dan kalau menunggu hari raya nanti, rasanya terlalu lama buat beliau.

Padahal itu adalah alasan Ibu mertuaku, Ibu mertuaku masih belum mau berpisah denganku, kurayu istriku agar membujuk Bapak mertuaku, berkat bujukan istriku akhirnya Bapak mertuaku membolehkan ibu mertuaku ikut kami ke Jakarta.

Ibu mertuaku sangat gembira sekali dan kulihat sekilas matanya melirik kearahku.

Besoknya Aku memesan tiket kereta Argo Dwipangga, karena hari itu hari kerja, maka Aku pun dengan mudah memperoleh tiket, Aku membeli empat tiket dan sedikit oleh-oleh untuk teman teman kami.

Sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas merapikan barang bawaan kami., Jam sudah menunjukan pukul 6:30 sore.

Saat aku hendak menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan Ibu mertuaku yang hari itu tampak cantik sekali, kubisikan kepadanya, agar Ibu mertuaku tidak usah memakai celana dalam, ibu mertuaku pun tersenyum penuh arti.

Dengan diantar Pakde Supardi dan Bapak mertuaku Jam 8:30 malam kami tiba di stasiun Balapan, setelah menunggu sekitar kurang lebih setengah jam kereta pun berangkat.

Kuputar bangku tempat duduk kami, biar kami bisa saling berhadapan.

Istriku duduk bersama anakku yang sudah tertidur dipangkuan istriku sementara aku duduk bersama ibu mertuaku.

Setelah lewat stasiun yogyakarta, kulihat bangku disamping tempat duduk lami kosong.

Berarti sudah tidak ada penumpang.., akupun pindah tempat duduk di sebelah kami, ternyata penumpang kereta hari ini tidak begitu penuh.

Dinginnya AC di kereta membuat banyak penumpang yang menarik selimut dan tertidur dengan lelapnya.

Kulihat istri dan ibu mertuaku pun sudah tertidur.

Jam 2 pagi aku terbangun kulihat istri dan anakku masih tertidur, aku bangkit dengan perlahan lahan kucolek Ibu mertuaku, beliau membuka matanya, sstt, aku pun memberi kode kepada Ibu mertuaku.

perlahan lahan Ibu mertuaku bangkit, kulihat istri dan anakku masih tertidur.

“Bu.. aku kepengen.. bisikku..”, Ibu mertuaku pun tersenyum, kami berjalan ke arah belakang melewati penumpang lain yang masih lelap tertidur.

Sesampainya kami di gerbong belakang, tepat dibelakang gerbong kami, ternyata hanya ada beberapa penumpang yang sedang terlelap dan masih banyak kursi yang kosong.

Setelah mendapat tempat duduk yang kurasa aman kuputar bangku didepan biar aman dan lega bagian tengahnya.

Langsung kupeluk Ibu mertuaku, kami pun saling berpagutan, kuremas tetek Ibu mertuaku, dengan perasaan yang sangat berdebar, kubuka celanaku sampai sebatas lutut, kontolku sudah tegak dengan sempurna, kuangkat rok panjang Ibu mertuaku.. woww ternyata Ibu mertuaku sudah tidak memakai celana dalam lagi.

“Kamu yang suruh.. katanya”, sambil memencet hidungku.

Aku duduk di lantai kereta, badanku bersandarkan tempat duduk, Ibu mertuaku pun bangkit mengangkangiku, perlahan-lahan di arahkan memeknya ke burungku yang sudah tidak sabar menerima sarangnya.

Diturunkan perlahan lahan dan bless.. amblas semua kontolku masuk kedalam tertelan lobang nikmat Ibu mertuaku yag sudah sangat basah sekali.

“Ahh rintih kami bersamaan..”Goncangan kereta api dan goyangan naik turun pantat Ibu mertuaku menambah nikmatnya persetubuhan kami.

Dengan cepat Ibu mertuaku menaik turunkan pantatnya, kami berdua bersetubuh dengan rintihan perlahan. takut kalau-kalau ada penumpang yang terbangun dan melihat perbuatan kami.

Hanya beberapa menit saja..,

“Aahh, hh.. Ibuu aku.. aku.. mau keluarr..”.

“Crot.. crot.. crott..” Kuangkat badanku dan kupeluk dengan erat tubuh Ibu mertuaku, tanpa sadar Ibu mertuaku pun mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.

“Deg-deg-deg-deg”, suara jantungku, untungnya tidak ada seorangpun yang lewat.. mondar mandir.

Buru buru Aku dan Ibu mertuaku merapikan pakaian kami dan bergegas kembali ke gerbong kami, kulihat anak dan istriku masih lelap tertidur, Aku dan Ibu mertuaku kembali keposisi kami masing-masing dan tertidur dengan senyum penuh kepuasan.

Baca Juga: Frida Teman Kost Yang Cantik dan Sangean

TETAP STAY TERUS DI RAJASABUN69 DAN NANTI KAN CERITA-CERITA TERBARU SETIAP HARINYA.

SALAM RAJASABUN69

#TETAPSABUNWALAUPUNCORONA


SITUS-SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA



Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya


  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.


Frida Teman Kost Yang Cantik dan Sangean

Written By Jessica Claurensia on Senin, 29 Juni 2020 | Juni 29, 2020

Agen Bola Terpercaya - Meskipun tinggal di Jakarta dan digaji besar, aku lebih suka tinggal di perkampungan.

Kosku berada di wilayah Jakarta Selatan dekat perbatasan Tangerang.

Lokasinya yang nyaman dan tenang, jau dari hiruk pikuk kota, membuatku betah tinggal lama disini sejak tahun 2002.

Sudah 7 tahun lebih aku belum pernah pindah.

Tetangga-tetangga pun heran mengapa aku betah tinggal disitu padahal bu kostku terkenal orangnya kolot dan masih memegang tradisi lama.

Orangnyapun alim dan tidak suka anak kostnya berbuat macam-macam dan kalau ketahuan sudah pasti diusir dari rumah kostnya.

Rumah kostku 2 lantai yang disewakan hanya 5 kamar dengan ukuran sedang dan kostnya baik untuk putra maupun putri, yang masih single maupun yang sudah berkeluarga.

Kamar mandi untuk anak kost disedakan ada 2 didalam rumah satu dan yang diluar juga ada.

Ibu koskupun tinggal disitu cuman tinggal di kamar sebelah dalam bersama anak semata wayangnya Mas Rano.

Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2005, Rumah kost hanya terisi dua satu untukku dan sebelahnya lagi keluarga Mas Tarno berasal dari Yogyakarta.

Mas Tarno umurnya 2 tahun diatasku jadi waktu itu sekitar 26 tahun.

Istrinya bernama Firda seumuran denganku.

Firda orangnya manis putih tinggi sekitar 165 cm ukuran payudara sekitar 34-an.

Mereka sudah dikaruniai satu orang anak masih berumur 2 tahun bernama Rara. Mas Tarno orangnya penggangguran.

Jadi untuk keperluan, Firda-lah yang bekerja dari pagi sampai malam di sebuah Supermarket terkenal (supermarket ini sering dikenai sanksi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha lho!!!….hayo tebak siapa bisa..hahahaha….) sebagai SPG sebuah produk susu untuk balita.

Karena keperluannya yang begitu banyak, Firda (menurut pengakuannya) sampai meminta pihak manajemen untuk bisa bekerja 2 shift.

Tentunya keluarga macam ini sering cek-cok.

Firda mengganggap Mas Tarno orangnya pemalas bisanya hanya minta duit untuk beli rokok.

Padahal jerih payah Firda seharusnya untuk beli susu buat Rara putrinya.

Mas Tarno pun sering membalas omelan-omelan Firda dengan tamparan dan tendangan bahkan dilakukan didepan anaknya.

Aku sendiri tidak betah melihat pertengkaran itu.

Suatu saat, Mas Tarno dapat pekerjaan sebagai ABK dan tentunya harus meninggalkan keluarganya dalam waktu yang cukup lama.

Firda senangnya bukan main mendengarnya.

Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama.

Pada malam itu, aku ngobrol dengan Firda dikamarnya sambil nonton TV.

Si Rara muter-muter sambil bermain maklum umur segitu masih lucu-cucunya.

“Sekarang sepi ya, Nit….nggak ada Mas Tarno.” kataku

“Lebih baik gini, Ted. Enakan kalo Mas Tarno nggak ada.” Keluh Firda kepadaku.

“Emangnya Kenapa?” tannyaku.

“Mas Tarno tuh kerja nggak kerja tetep nyusahin. wajar khan kalo aku minta duit ke Mas Tarno? Aku khan istrinya. Eh, Dianya marah-marah. Besoknya aku diomelin juga ama ibu mertuaku. Katanya aku nggak boleh minta duitnya dulu biar bisa buat nabung. Gombal!!! Aku nggak percaya Mas Tarno bisa nabung!!!” Dia jawab dengan marah-marah.

“Sabar ya…” Aku mencoba untuk menenangkannya apalagi Rara dah minta bobo’.

“Seandainya Mas Tedy yang jadi suamiku mungkin aku tidak akan merana. Mas Tedy dah dapat pekerjaan tetap dan digaji besar sedangkan suamiku, Mas Tarno hanya pekerja kasar di kapal itupun baru sebulan sebelumnya penggangguran.” Keluhnya.

“Udah…jangan berandai-andai….biarkan hidup mengalir saja.” Jawabku sekenanya.

“Mas, ….. Tiba-tiba Firda duduk disebelahku mengapit tangganku dan menyandarkan kepalanya. Aku sungguh terkejut.

Aku tahu Firda butuh kasih sayang, butuh belaian, butuh perhatian.

Bukan tendangan dan tamparan.

Aku balas dia dengan pelukan di bahunya.

Sayang sekali Wajah semanis Firda disia-siakan oleh laki-laki.

Tapi Aku juga laki-laki normal punya nafsu terhadap Firda.

Justru inilah kesempatanku untuk mengerjai Firda apalagi ibu kostku menjengguk keluarganya di Surabaya selama seminggu dan baru berangkat kemarin malam dan Mas Rano dapat jatah kerja Shift malam di sebuah Mall.

Yuhuyyy…akhirnya kesempatan itu tiba!!!

Kutoleh Firda yang saat itu sedang memakai daster, tanpa basa basi aku langsung merengkuh tubuh Firda yang montok itu kedalam pelukanku dan langsung kucium bibirnya yang tipis itu. Firda memeluk tubuhku erat erat, Firda sangat pandai memainkan lidahnya, terasa hangat sekali ketika lidahnya menyelusup diantara bibirku.

Tanganku asyik meremas susu Firda yang tidak seberapa besar tapi kencang, pentilnya kupelintir membuat Firda memejamkan matanya karena geli.

Dengan sigap aku menarik daster Firda, dan seperti biasanya Firda sudah tak mengenakan apa apa dibalik dasternya itu ternyata Firda memang sudah merencanakannya tanpa sepengetahuanku.

Tubuh Firda benar benar aduhai dan merangsang seleraku, tubuhnya semampai, putih dengan susu yang pas dengan ukuran tubuhnya ditambah nonok yang tak berambut mencembung. “Eh gimana kalo si Rara bangun?” tanyaku.

“Tenang aja Mas Tedy, Susu yang diminum Rara tadi dah aku campurin CTM.” Jawabnya dengan gaya yang manja.

Benar-benar persiapan yang sempurna.

Ketika kubentangkan bibir nonoknya, itilnya yang sebesar biji salak langsung menonjol keluar.

ketika kusentuh dengan lidahku, Firda langsung menjerit lirih.

Aku langsung mencopot baju dan celanaku sehingga penisku yang sepanjang 12 cm langsung mengangguk angguk bebas.

Ketika kudekatkan penisku ke wajah Firda, dengan sigap pula Firda menggenggamnya dan kemudian mengulumnya.

Kulihat bibir Firda yang tebal itu sampai membentuk huruf O karena penisku yang berdiameter 3 cm itu hampir seluruhnya memadati bibir mungilnya, Firda sepertinya sengaja memamerkan kehebatan kulumannya, karena sambil mengulum penisku ia berkali kali melirik kearahku.


Aku hanya dapat menyeringai keenakan dengan servis Firda ini.

Mungkin posisiku kurang tepat bagi Firda yang sudah berbaring itu sementara aku sendiri masih berdiri disampingnya, maka Firda melepaskan kulumannya dan menyuruhku berbaring disebelahnya.

Setelah aku berbaring dengan agak tergesa gesa Firda merentangkan kedua kakiku dan mulai lagi menjilati bagian peka disekeliling penisku, mulai dari pelirku, terus naik keatas sampai keliang kencingku semuanya dijilatinya, bahkan Firda dengan telaten menjilati liang duburku yang membuat aku benar benar blingsatan. - Agen Sabung Ayam

Aku hanya dapat meremas remas susu Firda serta merojok nonoknya dengan jariku. Aku sudah tak tahan dengan kelihaian Firda ini, kusuruh dia berhenti tetapi Firda tak memperdulikanku malahan ia makin lincah mengeluar masukkan penisku kedalam mulutnya yang hangat itu. Tanpa dapat dicegah lagi air maniku menyembur keluar yang disambut Firda dengan pijatan pijatan lembut dibatang penisku seakan akan dia ingin memeras air maniku agar keluar sampai tuntas.

Ketika Firda merasa kalau air maniku sudah habis keluar semua, dengan pelan pelan dia melepaskan kulumannya, sambil tersenyum manis ia melirik kearahku.

Kulihat ditepi bibirnya ada sisa air maniku yang masih menempel dibibirnya, sementara yang lain rupanya sudah habis ditelan oleh Firda.

Firda langsung berbaring disampingku dan berbisik

“Mas Tedy diam saja ya, biar saya yang memuaskan Mas !” Aku tersenyum sambil menciumi bibirnya yang masih berlepotan air maniku sendiri itu.

Dengan tubuh telanjang bulat Firda mulai memijat badanku yang memang jadi agak loyo juga setelah tegang untuk beberapa waktu itu, pijatan Firda benar benar nyaman, apalagi ketika tangannya mulai mengurut penisku yang setengah ngaceng itu, tanpa dihisap atau diapa apakan, penisku ngaceng lagi, mungkin karena memang karena aku masih kepengen main beberapa kali lagi maka nafsuku masih bergelora.

Aku juga makin bernafsu melihat susu Firda yang pentilnya masih kaku itu, apalagi ketika kuraba nonoknya ternyata itilnya juga masih membengkak menandakan kalau Firda juga masih bernafsu hanya saja penampilannya sungguh kalem .

Melihat penisku yang sudah tegak itu, Firda langsung mengangkangi aku dan menepatkan penisku diantara bibir nonoknya, kemudian pelan pelan ia menurunkan pantatnya sehingga akhirnya penisku habis ditelan nonoknya itu.

Setelah penisku habis ditelan nonoknya, Firda bukannya menaik turunkan pantatnya, dia justru memutar pantatnya pelan pelan sambil sesekali ditekan, aku merasakan ujung penisku menyentuh dinding empuk yang rupanya leher rahim Firda.

Setiap kali Firda menekan pantatnya, aku menggelinjang menahan rasa geli yang sangat terasa diujung penisku itu.

Putaran pantat Firda membuktikan kalau Firda memang jago bersetubuh, penisku rasanya seperti diremas remas sambil sekaligus dihisap hisap oleh dinding nonok Firda.
Hebatnya nonok Firda sama sekali tidak becek, malahan terasa legit sekali, seolah olah Firda sama sekali tak terangsang oleh permainan ini.

Padahal aku yakin seyakin yakinnya bahwa Firda juga sangat bernafsu, karena kulihat dari wajahnya yang memerah, serta susu dan itilnya yang mengeras seperti batu itu.

Aku makin lama makin tak tahan dengan gerakan Firda itu, kudorong ia kesamping sehingga aku dapat menindihinya tanpa perlu melepaskan jepitan nonoknya.

Begitu posisiku sudah diatas, langsung kutarik penisku dan kutekan sedalam dalamnya memasuki nonok Firda.

Firda menggigit bibirnya sambil memejamkan mata, kakinya diangkat tinggi tinggi serta sekaligus dipentangnya pahanya lebar lebar sehingga penisku berhasil masuk kebagian yang paling dalam dari nonok Firda.

Rojokanku sudah mulai tak teratur karena aku menahan rasa geli yang sudah memenuhi ujung penisku, sementara Firda sendiri sudah merintih rintih sambil menggigiti pundakku.
Mulutku menciumi susu Firda dan menghisap pentilnya yang kaku itu, ketika Firda memintaku untuk menggigiti susunya, tanpa pikir panjang aku mulai menggigit daging empuk itu dengan penuh gairah, Firda makin keras merintih rintih, kepalaku yang menempel disusunya ditekan keras keras membuatku tak bisa bernafas lagi, saat itulah tanpa permisi lagi kurasakan nonok Firda mengejang dan menyemprotkan cairan hangat membasahi seluruh batang penisku.

Ketika aku mau menarik pantatku untuk memompa nonoknya, Firda dengan keras menahan pantatku agar terus menusuk bagian yang paling dalam dari nonoknya sementara pantatnya bergoyang terus diatas ranjang merasakan sisa sisa kenikmatannya.

Dengan suara agak gemetar merasakan kenikmatannya, Firda menanyaiku apakah aku sudah keluar, ketika aku menggelengkan kepala, Firda menyuruhku mencabut penisku.

Ketika penisku kucabut, Firda langsung menjilati penisku sehingga cairan lendir yang berkumpul disitu menjadi bersih.

Penisku saat itu warnanya sudah merah padam dengan gagahnya tegas keatas dengan urat uratnya yang melingkar lingkar disekeliling batang penisnya.

Firda sesekali menjilati ujung penisku dan juga buah pelirku.

Ketika Firda melihat penisku sudah bersih dari lendir yang membuat licin itu, dia kembali menyuruhku memasukkan penisku, tetapi kali ini Firda yang menuntun penisku bukannya ke liang nonoknya melainkan ke liang duburnya yang sempit itu.


Aku menggigit bibirku merasakan sempit serta hangatnya liang dubur Firda, ketika penisku sudah menyelusup masuk sampai kepangkalnya, Firda menyuruhku memaju mundurkan penisku, aku mulai menggerakkan penisku pelan pelan sekali.

Kurasakan betapa ketatnya dinding dubur Firda menjepit batang penisku itu, terasa menjalar diseluruh batangnya bahkan terus menjalar sampai keujung kakiku.

Benar benar rasa nikmat yang luar biasa, baru beberapa kali aku menggerakkan penisku, aku menghentikannya karena aku kuatir kalau air maniku memancar, rasanya sayang sekali jika kenikmatan itu harus segera lenyap.

Firda menggigit pundakku ketika aku menghentikan gerakanku itu, ia mendesah minta agar aku meneruskan permainanku.

Setelah kurasa agak tenang, aku mulai lagi menggerakkan penisku menyelusuri dinding dubur Firda itu, dasar sudah lama menahan rasa geli, tanpa dikomando lagi air maniku tiba tiba memancar dengan derasnya, aku melenguh keras sekali sementara Firda juga mencengkeram pundakku.

Aku jadi loyo setelah dua kali memuntahkan air mani yang aku yakin pasti sangat banyak.

Tanpa tenaga lagi aku terguling disamping tubuh Firda, kulihat penisku yang masih setengah ngaceng itu berkilat oleh lendir yang membasahinya.

Firda langsung bangun dari tempat tidur, dengan telanjang bulat ia keluar mengambil air dan dibersihkannya penisku itu, aku tahu kali ini dia tak mau membersihkannya dengan lidah karena mungkin dia kuatir kalau ada kotorannya yang melekat. - Berita Bola

Setelah itu, disuruhnya aku telungkup agar memudahkan dia memijatku, aku jadi tertidur, disamping karena memang lelah, pijatan Firda benar benar enak, sambil memijat sesekali dia menggigiti punggungku dan pantatku. Aku benar benar puas menghadapi perempuan satu ini. Aku tertidur cukup lama, ketika terbangun badanku terasa segar sekali, karena selama aku tidur tadi Firda terus memijit tubuhku.

Ketika aku membalikkan tubuhku, ternyata Firda masih saja telanjang bulat, penisku mulai ngaceng lagi melihat tubuh Firda yang sintal itu, tanganku meraih susunya dan kuremas dengan penuh gairah, Firda pun mulai meremas remas penisku yang tegang itu.

“Yuk kita ke kamar mandi” ajakku

“Sapa takut…..” Aku menarik tangan Firda keluar kamar sambil bugil tapi aku sempatkan menyambar 2 buah handuk kemudian berjalan mengendap masuk , takut ketahuan tetangga sebelah rumah dan mengunci pintu kamar mandinya dari dalam.

” Nit…kamu seksi banget..” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang ranum.

Firda membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding kamar mandi.

Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya.

Firda mendesah pelan.

Ia menciumku makin dalam.

Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat.

Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya.

Tapi kali ini tidak ada waktu, karena sudah menjelang pagi.

Firda mengusap biji pelirku.

Kunaikan tubuh Firda ke bak mandi.

Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya.

Bulu kemaluannya rapi sekali.

Kujilati liangnya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat.


Kumasukan dua jari tanganku ke dalam liangnya, dan ia menjerit tertahan.

Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan.

Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya.

Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa.

Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya.

Sampai-sampai aku khawatir akan tetangga sebelah rumah dengar karena dinding kamar mandi bersebelahan tepat dengan dinding rumha tetangga.

Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati liangnya.

” Ahhh…ahhh….Mas…Arghhhh..uhhh….Maaasss….” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2.

Dan jari-jariku makin mengocok liangnya.

Semenit kemudian, Firda benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya.

Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat.

Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar.

Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya.

Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat.

Firda melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku.

Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah.

Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras.

Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan.

Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.

Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar.

Firda tampak sangat menyukainya.

Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya.

Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya.

Ia melenguh ,” Oh…gitu Mas..gigit seperti itu…aghhh…” Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di lidahku.

Tapi tampaknya Firda makin terangsang.Penisku terus memompa liangnya dengan cepat, dan kurasakan liangnya semakin menyempit… Penisku keluar masuk liangnya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Firda merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku.

” Ah Maass…Ehmm… Arghh…Arghhh…Ohhhhh uhhhhhh…” Firda orgasme untuk kesekian kalinya dan terkulai ke bahuku.

Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari liangnya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap toilet.

Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila.

Firda tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk penisku ke liangnya dari belakang.

Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan.

Aku mulai memompa liangnya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya.

Penisku makin cepat menusuk2 liangnya yang semakin lama semakin terasa licin.

Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat.

Badan Firda naik turun sesuai irama kocokanku, dan penisku semakin tegang dan terus menghantam liangnya dari belakang.

Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat. - Agen Judi Online Terpercaya

Penisku terasa makin becek oleh cairan liangnya.

“Firda..aku juga mau keluar nih….”

” oh tahan dulu…kasih aku….penismu….tahan!!!! “Firda langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan rakus.

Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya.

” ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan.

Firda menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin pelan.

Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup.

Firda berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus.

Setelah Firda menjilat bersih penisku, ia memakaikan handukku, lalu memakai handuknya sendiri.

Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi.

Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang.

Setelah kejadian itu aku sama Firda semakin gila-gilaan dalam bermain seks sampai dengan ibu kosku kembali dari Surabaya tentunya aku hanya bisa melakukannya di malam hari.


Baca Juga: Kakaknya Temanku Janda Sexy


TETAP STAY TERUS DI RAJASABUN69 DAN NANTI KAN CERITA-CERITA TERBARU SETIAP HARINYA.

SALAM RAJASABUN69

#TETAPSABUNWALAUPUNCORONA


SITUS-SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA



Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya


  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.